Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini
Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini - Hallo sahabat cactusroof, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel PAUD, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini
link : Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini
Anda sekarang membaca artikel Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini dengan alamat link https://cactusroof.blogspot.com/2010/08/tahap-perkembangan-bicara-anak-usia-dini.html
Judul : Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini
link : Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini
Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini
Perkembangan Bicara Anak Usia Dini - Setiap anak mempunyai komponen pemerolehan bahasa yang sama. Hal tersebut dilihat dari segi perkembangan bahasa anak normal. Kesemua komponen tersebut sanggup dilihat dari tanda-tanda dan tingkah laris anak usia dini yang mencakup fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatiknya.
Untuk anak normal, tahapan tersebut dibagi menjadi dua periode (Eni Zubaidah, 2003: 14) yaitu:
I. Periode Pralinguistik
Periode ini terjadi semenjak lahir hingga usia usia 11 bulan. Tahap ini disebut juga tahap omong kosong, atau tahap kata tanpa makna. Anak tidak menghasilkan suatu kata yang sanggup dikenal, tetapi mereka berbuat seperti mengatur ucapan-ucapan sesuai contoh suku kata. Anak mulai menghasilkan bunyi konsonan-vokal dengan satu suku kata yang sering diulang-ulang (Tarigan, 1984).
II. Periode Linguistik
Periode linguistik berada pada tahap suku kata dimana anak hanya mengulang kata yang telah didengarnya. Menurut Suhartono (2005) anak usia Taman Kanak-kanak berada pada tahap perkembangan bicara kombinatori dengan ciri-ciri:
Demikian dua periode atau tahap perkembangan bicara anak usia dini. Baca pula pengertian anak usia dini berdasarkan para ahli untuk lebih memahami batasan dan karakteristiknya.
Untuk anak normal, tahapan tersebut dibagi menjadi dua periode (Eni Zubaidah, 2003: 14) yaitu:
I. Periode Pralinguistik
Periode ini terjadi semenjak lahir hingga usia usia 11 bulan. Tahap ini disebut juga tahap omong kosong, atau tahap kata tanpa makna. Anak tidak menghasilkan suatu kata yang sanggup dikenal, tetapi mereka berbuat seperti mengatur ucapan-ucapan sesuai contoh suku kata. Anak mulai menghasilkan bunyi konsonan-vokal dengan satu suku kata yang sering diulang-ulang (Tarigan, 1984).
II. Periode Linguistik
Periode linguistik berada pada tahap suku kata dimana anak hanya mengulang kata yang telah didengarnya. Menurut Suhartono (2005) anak usia Taman Kanak-kanak berada pada tahap perkembangan bicara kombinatori dengan ciri-ciri:
- Anak bisa memakai bahasa dalam bentuk negatif, interogatif.
- Kalimat yang diucapkan sudah mengarah pada kalimat pendek dan sederhana.
- Berani menyampaikan tidak jikalau disuruh melaksanakan sesuatu.
- Dapat membuktikan ketidaksetujuan.
- Bicara lebih teratur dan terstruktur.
- Bicara anak sudah sanggup dipahami orang lain
- Anak bisa merespon pembicaraan orang lain baik positif maupun negatif.
- Tingkat membabel (0-1 tahun); Anak sudah bisa mengucapkan contoh suku kata yang berbentuk konsonan vokal (KV).
- Masa holofrasa (1-2 tahun); Pada mulanya anak memakai satu kata, yaitu kata benda atau kata kerja, yang kemudian digabungkan dengan instruksi untuk mengungkapkan suatu pikiran utuh (Hurlock, 1976: 189). Contoh: kata “cucu”, untuk memberikan “saya ingin minum susu”.
- Masa ucapan dua kata (2-2,6 tahun); Anak sudah bisa mengucapkan dua kata menyerupai “ma susu“ yang berarti “mama, saya minta susu”. Hurlock (1978: 189) menambahkan bahwa pada usia dua tahun, anak bisa menggabungkan kata ke dalam kalimat pendek yang kerap berupa kalimat tak lengkap yang berisi satu atau dua kata benda, satu kata kerja, dan kadang kala satu kata sifat atau kata keterangan. Menurut Soenjono (200: 128), pada ketika anak memakai ujaran dua kata, ujaran tiga kata pun sudah mulai digunakan.
- Masa permulaan tata bahasa (2,6-3 tahun); Anak mulai sanggup memakai bentuk bahasa yang lebih rumit. Kalimat yang diucapkan umumnya berupa kata kiprah menyerupai “papa pergi ke kantor”.
- Masa menjelang tata bahasa remaja (3-4 tahun); Pada masa ini, anak sanggup menghasilkan kosakata yang lebih rumit. Anak telah bisa menggunkaan imbuhan secara lengkap dan juga mempunyai subjek, predikat, dan objek bahkan keterangan bila diperlukan.
- Masa kecakapan penuh (4-5 tahun); Anak yang normal telah mempunyai kemampuan berbicara sesaui kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa ibunya. Anak bisa memahami apa-apa yang disampaikan orang lain kepadanya atau apa yang ingin di sampaikanya kepada orang lain dengan baik. Hurlock (1978: 189) menambahkan bahwa di usia 4 tahun kalimat anak sudah lengkap berisi semua unsur kalimat.
Demikian dua periode atau tahap perkembangan bicara anak usia dini. Baca pula pengertian anak usia dini berdasarkan para ahli untuk lebih memahami batasan dan karakteristiknya.
Demikianlah Artikel Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini
Sekianlah artikel Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Tahap Perkembangan Bicara Anak Usia Dini dengan alamat link https://cactusroof.blogspot.com/2010/08/tahap-perkembangan-bicara-anak-usia-dini.html